A.   Judul Materi Mengevaluasi dan Mengkonfigurasi Routing Statis

B.  Kegiatan Belajar : Daring/Luring

C.  Kompetensi Dasar
3.4   Mengevaluasi routing statis
4.4 Mengkonfigurasi routing statis


D.  Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1   Menjelaskan konsep routing statis
3.4.2   Menjelaskan perintah dasar routing statis
3.4.3   Menentukan cara konfigurasi routing statis
4.4.1   Melakukan konfigurasi routing statis
4.4.2   Menguji hasil konfigurasi routing statis
4.4.3   Membuat laporan konfigurasi routing statis

D.  Tujuan Pembelajaran

1.         Siswa dapat mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang routing statis.

2.         Siswa dapat mengumpulkan dan mengolah data tentang routing statis.

3.         Siswa dapat mengomunikasikan tentang permasalahan routing statis.


E.  Uraian Materi

1.   Prinsip dan cara kerja routing statis

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router memiliki kemampuan routing, artinya router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi akan dilewatkan, apakah di tujukan untuk host lain yang satu network atau kah berada di network berbeda.




Apabila paket di tujukan untuk host pada network lain, maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Jika paket ditujukan untuk host yang satu network, maka router akan menghalangi paket keluar. Cara kerja static routing dapat di bagi menjadi 3 bagian, antara lain sebagai berikut :

a.       Administrator jaringan yang mengonfigurasi router.

b.       Router melalakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.

c.       Routing static di gunakan untuk melewatkan data.

 

2.   Perintah dasar routing statis

a.       show running-config (sh ru)

Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan di RAM. Termasuk host name, passwords, interface IP addresses, routing protocol yang aktif, DHCP dan konfigurasi NAT. Dapat dijalankan di EXEC mode.


b.       show startup-config (sh st)

Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan di NVRAM. Termasuk host name, passwords, interface IP addresses, routing protocol yang aktif, DHCP dan konfigurasi NAT.

c.       show version (sh ver)

Menampilkan informasi tentang versi software yang sekarang sedang jalan lengkap dengan informasi hardware dan devicenya.

d.       show ip protocols (sh ip pro)

Menampilkan status interface IP baik secara global maupun khusus dari protokol yang terkonfigurasi pada saat ini (konfigurasi IP awal).

e.       show ip route (sh ip ro)

Menampilkan Konfigurasi IP yang dilakukan baik secara global maupun secara khusus dari router. Baik berupa configurasi IP pada FastEthernet0/0 maupun pada IP Serial2/0

f.        show interfaces (sh int)

Untuk menampilkan statistic semua interface router mulai dari FastEthernet dan Serial. Untuk menampilkan statistic interface tertentu, menggunakan perintah show interfaces diikuti dengan nomor port/slot interface,

g.       show ip interface brief (sh ip int br)

Menampilkan Konfigurasi pada interface yang terhubung pada router. Baik konfigurasi yang sedang berjalan maupun yang konfigurasi yang tidak berjalan (belum terkonfigurasi). Pada perintah ini kita dibawa untuk mengetahui : Interface, IP-Address,

Method, Status, Protocol


h.       show protocols (sh prot)

Menampilkan status interface baik secara global maupun khusus dari protokol layer 3 yang terkonfigurasi.

i.        show cdp neightbors (sh cdp ne)

Untuk mengetahui Capability Codes, yang meliputi : R (Router), T (Trans Bridge), B (Source Route Bridge), S (Switch), H (Host), I (IGMP), r (Repeater), P (Phone). Selain itu juga digunakan untuk mengetahui Device ID diantaranya : Local Intrfce, Holdtme,

Capability, Platform, Port ID

j.        show sessions (sh ses)

Untuk mengetahui koneksi yang sedang berjalan (koneksi yang di buka)

k.       show ssh (sh ss)

Untuk melakukan koneksi dengan server SSHv2 dan SSHv1

l.        ping (pi)

Untuk melakukan / melihat koneksi antar jaringan yang sedang berhubungan. Perintah ping harus diikuti address or hostname. Contoh ; ping 192.168.0.2

m.     traceroute (tra)

Untuk mengirimkan secara serempak sebuah urutan paket dengan menambahkan nilai TTL (Time to Live). Ketika sebuah router lanjutan menerima sebuah paket terusan, maka akan mengurangi nilai TTL sebelum meneruskan nya ke router berikutnya. Perintah trace diikuti oleh address or hostname.

 

3.   Aturan-aturan routing statis

Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:

a..   Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan.

b. Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka.

c. Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP.

d. Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

 

Keuntungan Menggunakan Routing Static

a. Meringankan kinerja processor router.

b. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket

c. Routing static lebih aman dibandingkan routing dinamis.

d. Routing Static kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffic.


Kerugian Menggunakan Routing Static

a. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan.

b. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil.

c. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual.

d. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.


4.   Prosedur dan teknik konfigurasi routing statis

Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan melalui network ke alat lain di sebuah network yang berbeda. Apabila network anda tidak memiliki router, maka jelas anda tidak melakukan routing. Prosedur untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus sebagai berikut :

a.       Alamat tujuan

b.      Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote.

c.       Route yang mungkin kesemua network remote.

d.      Route yang terbaik untuk setiap network remote.

e.       Router menyimpan routing table yang menggambarkan menemukan network remote.

f.        Teknik konfigurasi untuk melakukan routing static pada cisco adalah sebagai berikut :

g.      Pemberian IP pada interface.

h.      Mengaktifkan interface.

i.        Menentukan Route static ada 3 cara, antara lain sebagai berikut.

j.        Menggunakan exit interface.

k.      Menggunakan next-hop IP address.

l.        Menggunakan exit interface next-hop IP address

 

5.   Studi kasus routing statis

Sebuah topologi jaringan dengan 2 buah gedung menggunakan 2 buah router cisco untuk menghubungkan kedua gedung tersebut. Langkah-langkah konfigurasi antara lain sebagai berikut :

a.   Pemberian IP address pada masing-masing laptop.

b. Konfigurasi pada router anda :

- Tampilan awal CLI pada router.

- Pilih NO saja agar tidak mengonfiguasi secara wizard.

- Pemberian host name pada router

- Pemberian IP address pada router

- Mengaktifkan interface pada router

- Memasukan IP router static-nya


c. Perintahnya yang dilakukan adalah sebagai berikut : 

Router>enable

Router#conf t 

Router(config)#hostname Gedung-A 

Gedung-A(config)#interface fa0/1

Gedung-A(config)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 

Gedung-A(config)#no sh

Gedung-A(config)#int fa0/0

Gedung-A(config)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0 

Gedung-A(config)#no sh

Gedung-A(config)#exit

Gedung-A(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0


d. Pengetesan hasil konfigurasi.


6.   Prosedur pembuatan laporan konfigurasi routing statis
Tujuan:
a.  Mengkonfigurasi Routing Statik pada mikrotik/Cisco Packet untuk 2 buah jaringan.
b.   Meremote sebuah perangkat lain dengan bantuan mikrotik yang terhubung ke jaringan.


TUGAS MENGAMATI 

  1. Bacalah dan amati materi tentang Mengevaluasi Routing Statis di atas !
  2. Buatlah laporan / catatan langkah-langkah nya di buku masing-masing !
  3. Lakukan absensi dengan cara >> klik disini

Tidak di komentar




Post a Comment

Previous Post Next Post